10 Juli 2025 - 21:41
Militer Yaman Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal Balistik

Kantor Berita Internasional Ahlulbait  -ABNA- Angkatan bersenjata Yaman melancarkan serangan rudal balistik yang menargetkan Bandara Ben Gurion Israel, dan berjanji akan terus menyerang rezim Zionis hingga agresi di Gaza berakhir.

Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa sebuah rudal balistik Zulfiqar telah diluncurkan di Bandara Lod, yang terletak di wilayah Jaffa yang diduduki dekat Tel Aviv.

Ia mengatakan serangan itu mencapai tujuannya, memicu sirene serangan udara di lebih dari 300 kota dan permukiman di Palestina yang diduduki.

Saree mengatakan jutaan Zionis terpaksa berlindung, dan lalu lintas udara di bandara dihentikan.

Ia menekankan bahwa Yaman akan terus mengembangkan kemampuannya dan memperkuat perannya dalam mendukung rakyat Palestina.

 Menurut Saree, Yaman bermaksud memperluas operasi dengan menargetkan fasilitas militer dan strategis di wilayah pendudukan dan mempertahankan blokade laut terhadap Israel.

Ia menegaskan bahwa kampanye militer Yaman akan terus berlanjut hingga Israel menghentikan agresinya dan mencabut pengepungan di Gaza.

Setelah peluncuran tersebut, alarm berbunyi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, memaksa warga sipil untuk bersembunyi.

Sumber militer Israel mengklaim rudal tersebut dicegat dan dihancurkan.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Mohammed al-Bukhaiti, anggota senior Dewan Politik Ansarallah, menyatakan komitmen Yaman untuk mendukung perlawanan Palestina hingga gencatan senjata penuh tercapai.

Al-Bukhaiti memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa setiap eskalasi akan ditanggapi dengan pembalasan Yaman yang lebih intensif.

Sumber-sumber Yaman melaporkan kemajuan berkelanjutan dalam kemampuan pertahanan udara, mengungkapkan bahwa pasukan mereka sedang mempersiapkan kejutan lebih lanjut untuk menantang kekuatan udara musuh Zionis tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, Yaman telah meningkatkan operasi terhadap Israel, menenggelamkan beberapa kapal afiliasi dan meluncurkan rentetan rudal berulang kali jauh ke dalam wilayah pendudukan.

 Saree menyatakan bahwa pertahanan udara Yaman telah efektif menangkal serangan Israel, menggunakan rudal darat-ke-udara produksi dalam negeri untuk mengganggu pilot dan pusat komando.

Ia menegaskan bahwa pertahanan Yaman tetap beroperasi penuh dan berkomitmen untuk melawan agresi, menjanjikan dukungan yang dipercepat untuk Gaza.

Para analis militer mengatakan Yaman sedang membangun persamaan baru melawan Israel, menggabungkan serangan rudal, gangguan angkatan laut, dan pertahanan udara yang semakin canggih.

Brigjen Abdulghani al-Zubaidi, seorang pakar militer di Sanaa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa peristiwa tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam kemampuan pertahanan Yaman, yang memaksa pilot Israel untuk menghadapi risiko yang lebih tinggi.

Al-Zubaidi mengatakan sistem Yaman sepenuhnya bergantung pada senjata produksi lokal, menandai perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri militer Arab.

Ia menambahkan bahwa bahkan para pejabat AS telah mengakui kompleksitas dalam melawan persenjataan rudal Yaman.

 Abdulaziz Abu Talib, seorang analis urusan militer, menyatakan bahwa jaringan pertahanan terpadu Yaman—yang menggabungkan radar, pencegat efektif, dan penanggulangan peperangan elektronik—telah terbukti mampu menggagalkan serangan udara Israel.

Ia mencatat bahwa persenjataan Yaman mencakup rudal balistik canggih seperti Mutayeh, yang ditenagai bahan bakar padat dan dirancang untuk manuver kecepatan tinggi, dan masih banyak lagi sistem yang belum diungkapkan.

Abu Talib mengatakan pasukan Yaman hampir menembak jatuh jet F-35 dan F-16 buatan AS dalam konfrontasi sebelumnya, menggarisbawahi titik balik yang dapat mengikis superioritas udara Israel.

Ia memperingatkan bahwa Israel menghadapi tantangan yang semakin besar seiring dengan kemajuan industri militer Yaman dan semakin canggihnya pertahanan udara.

Your Comment

You are replying to: .
captcha